Day 2 : Beijing Tiananmen Square & Forbiden City
Selepas keluar dari airport, kami telah diambut dengan agen kami yang bernama Mahathir.... Dia penduduk China yang pandai berbahasa melayu. Macam mana dia pandai bahasa melayu sebab mmg dia minat nak belajar bahasa melayu antara sebab dia banyak bawak agen2 pelancong dari Malaysia dan Indonesia. Kami keluar dari airport dah pukul 6 pagi... so, Mahathir kata kita ke tempat makan dulu....
Menuju ke Tiananmen Square dari bas
pemandangan waktu pagi nak bergerak ke tempat makan |
Halal Food restaurant |
Kita makan dulu |
Cuaca?... masih lagi sejuk.... x pasti berapa sebab masa kat airport 6 degree celcius |
Air kopi dan kuih manis |
nasi goreng telur dardar dan sayur |
lepas makan kita bergambar lagi |
Budak ni dah kesejukan bangun pagi.. |
Depan kedai makan |
Ni transport kami.. mini bus yang selesa... |
Selepas bersarapan, kami bergerak ke Tianamen Square.... masa ni kami dah tido dah... perjalanan dalam sejam gitu.... memang letih baru dapat tido sekejap bestnye rasa..... tup tup dah kena kejut kata dah sampai... eh, sampai mana ni? memang terpinga2 aku ikut jek dia ajak turun x tahu kemana.... hu huuuu....
Turun bas, cuaca dah sejuk... konon2 hari ni pakai baju cream ni dulu... esok pakai baju hitam sebab nak ke greatwall.... baju hitam ni memag tebal... so, kalau dah pakai hari ni, esok greatwall lagi sejuk kang nak pakai baju mana... belasah jek baju cream ni sebab malas nak bongkar beg... ha haaa....
Tahanlah weiii.... memang sejuk kat sini... kawasan lapang... angin lagi... memang tangan masuk kocek jek.... sarung tangan entah kemana dah dalam beg malas nak selongkar.... semua pakai pun seluar selapis jek dari malaysia... x sempat nak bertukar dah... ha haaaiiiiii.... risau mak abah jek... aku asik tanya ok tak bah... ok tak mak.... dia orang kata ok... lega lagi.... :)
Rupa-rupanya, perjalanan dari bas ke Tianamnen Square ni agak jauh... dengan manusia yang sungguh2 ramai... aku masih kompius kenapa ramai sangat orang... dengan jetleg baru sampai dandan tu jugak berjalan... ha haaa.. ikut jeklah mana diaorang pergi....
Tiananmen Square (Lapangan Tiananmen) adalah salah satu dari sepuluh lapangan kota terbesar di dunia. Ia terutama dikenal karena peristiwa pembantaian para gerakan pro-demokrasi yang terjadi di sana pada 4 Juni 1989. Pada hari itu banyak warga sipil dan mahasiswa menjadi korban.
Pengawasan untuk aspek keamanan sangat ketat di semua lokasi wisata di Beijing. Di setiap tiang lampu jalan terpasang kamera cctv yang dimonitor dengan ketat oleh polisi. Di dalam lapangan seluas 44 hektar ini ada Monument to the People’s Heroes, the Great Hall of the People, the National Museum of China, dan Mao Zedong Memorial Hall.
Mao Zedong Memorial Hall adalah tempat jenazah Mao Zedong, pemimpin Partai Komunis Cina yang meninggal tahun 1976 disemayamkan. Bahan bangunan berasal dari berbagai bagian Cina, batu granit dari Provinsi Sichuan, porselen dari Provinsi Guangdong, bebatuan dari Nanjing dan Gunung Everest, serta berbagai daerah lain. Untuk bangunan ini juga digunakan air dan pasir dari Selat Taiwan sebagai lambang pemilikan Cina atas Taiwan.
Tiananmen Square |
Kami Sembilan ( 9 ) orang semuannya trip Beijing 2018 |
Penat berjalan ke tu?... he hee... cian papa kena dukung adik 24 jam.. aduh weii anak bongsu kami ni.... hurmmm... |
Baca sini : https://travel.detik.com/international-destination/d-3333736/kemegahan-forbidden-city-dan-kisah-ribuan-selir-raja-china
copy paste jek :
Beijing - Liburan ke Beijing, China tak lengkap tanpa mengunjungi Forbidden City yang jadi kediaman Raja. Fakta lainnya, istana tersebut juga menyimpan ribuan selir Raja.
Sejarahnya, Forbidden City adalah istana kekaisaran China dari Dinasti Ming ke akhir Dinasti Qing pada kisaran tahun 1420 menuju tahun 1912. Istana nan megah ini terletak di pusat kota Beijing, China.
Rombongan detikTravel berkesempatan mengunjungi Forbidden City bersama rombongan pimpinan CT Corp Chairul Tanjung, dalam rangkaian kunjungan ke China untuk melaunching buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' dalam bahasa mandarin dan memberikan kuliah umum di Peking University tentang masa depan kerjasama ekonomi Indonesia-China.
"Saya pernah aja si Putra tapi waktu itu masih bayi jadi sudah lupa. Nah sekarang mumpung di China kita melihat-lihat istana yang luar biasa megah ini," kata CT sembari berjalan santai memasuki gerbang Forbidden City.
Forbidden City buka dari pukul 08.30 sampai 16.00 waktu setempat. Untuk masuk ke sana, pengunjung cukup merogoh kocek 40 yuan atau sekitar Rp 80 ribu. Dibanding keindahan yang disuguhkan, ini seolah tidak ada artinya.
Melangkah memasuki gerbang, luar biasa, gerbang yang sangat luas menanti kami. Kami sempat berpose bersama sebelum memasuki security check untuk masuk pintu gerbang utama Forbidden City yang menghadap selatan.
Ada kisah sendiri soal pintu gerbang yang menghadap selatan ini. Ceritanya, dulu disebutkan bahwa sang Raja percaya kalau baiknya posisi duduk yaitu di bagian utara menghadap ke selatan. Selain itu, dengan menghadap ke bagian selatan sinar matahari pun mudah didapat.
Memasuki Forbidden City, sepanjang mata memandang traveler akan menyaksikan kehebatan arsitektur China yang sangat indah. Bangunan-bangunan megah tempat Raja China memerintah, luar biasa memukau.
Lantai batu granit menghiasi 'lapangan' yang membentang luas di antara bangunan-bangunan yang berjajar rapih di kanan dan kiri. Sementara jika melihat lurus ke depan, kita dihadapkan kepada sebuah bangunan besar berisi singgasana Raja untuk menemui tamu sekaligus memerintah.
Forbidden City sangat luas. Untuk berjalan kaki lurus dari pintu masuk utama menuju pintu keluar di belakang saja mungkin lebih dari 1 km. Betapa tidak, Forbidden City memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi dengan 800 bangunan dan memiliki lebih dari 8.000 ruangan.
Ada kisah sendiri soal pintu gerbang yang menghadap selatan ini. Ceritanya, dulu disebutkan bahwa sang Raja percaya kalau baiknya posisi duduk yaitu di bagian utara menghadap ke selatan. Selain itu, dengan menghadap ke bagian selatan sinar matahari pun mudah didapat.
Memasuki Forbidden City, sepanjang mata memandang traveler akan menyaksikan kehebatan arsitektur China yang sangat indah. Bangunan-bangunan megah tempat Raja China memerintah, luar biasa memukau.
Lantai batu granit menghiasi 'lapangan' yang membentang luas di antara bangunan-bangunan yang berjajar rapih di kanan dan kiri. Sementara jika melihat lurus ke depan, kita dihadapkan kepada sebuah bangunan besar berisi singgasana Raja untuk menemui tamu sekaligus memerintah.
Forbidden City sangat luas. Untuk berjalan kaki lurus dari pintu masuk utama menuju pintu keluar di belakang saja mungkin lebih dari 1 km. Betapa tidak, Forbidden City memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi dengan 800 bangunan dan memiliki lebih dari 8.000 ruangan.
Menurut tur guide kami, ruangan yang banyak ini di antaranya untuk tempat tinggal selir Raja yang konon jumlahnya ribuan. Kota terlarang ini oleh UNESCO disebut sebagai koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia. Ia juga terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1987 sebagai Istana Kerajaan Dinasti Ming dan Qing.
Di sekeliling Forbidden City juga berdiri dengan kokoh sebuah benda semacam kompor yang disebut xiang lu. Xiang lu dulunya berguna untuk membakar dupa saat perayaan. Xiang lu berasal dari kata Xiang yang artinya dupa dan Lu yang artinya kompor.
Selain itu, terdapat banyak tungku besar dengan hiasan kepala singa di bagian pinggir. Dulunya, itu adalah tungku keamanan untuk menghindari kebakaran. Jika terjadi kebakaran bisa diambil air dari sana untuk memadamkan api.
Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur nasional di China. Sehingga pengunjung Forbidden City pun membeludak. Namun di Forbidden City diberlakukan aturan jumlah tiket maksimal yang bisa dijual dalam sehari.
Hal ini untuk melindungi situs bersejarah ini tetap bersih dan terjaga. Di antara ribuan pengunjung yang hilir mudik, kami menikmati betul kemegahan bukti kebesaran China di masa lalu ini.
Kami sempat melongok beberapa bangunan seperti tempat pemerintahan Raja, seperti tempat menerima tamu Raja, tempat resepsi pernikahan Raja, tempat istirahat permaisuri, kamar para selir, tempat belajar Raja semasa kecil dan lainnya.
Singgasana raja terbuat dari emas dan di depannya dialasi karpet cokelat keemasan nan empuk. Tempat belajar Raja saat kecil pun ukurannya terbilang besar, mungkin sekitar dua kali lapangan futsal saat ini. Dan tentu saja lengkap dengan singgasana kecil dan karpet empuk di dalamnya.
Ada juga sebuah ruangan memanjang yang katanya digunakan untuk pesta ulang tahun permaisuri. Nah, ruangan ini juga dilengkapi singgasana untuk Raja.
Selain itu, di dalam Forbidden City juga terdapat ruang ujian bagi rakyat biasa yang ingin masuk ke lingkungan kerajaan. Tes ini dilakukan langsung oleh Raja, dan sang juara mendapat gelar Chuang.
Peraturannya pun amat ketat, di mana bagi mereka yang ketahuan menyontek tangannya akan dipotong. Di depan ruang ujian, terdapat patung singa yang menghadap ke bawah.
Mengapa si singa menghadap ke bawah? Ternyata, patung itu menyimbolkan orang luar istana yang tidak bisa mendengar info dari dalam istana. Selain itu, singa yang menghadap ke bawah juga menyimbolkan permaisuri yang tidak boleh diganggu orang luar. Sementara, ada patung anak singa yang melambangkan bahwa Raja memiliki keturunan.
Tempat tinggal Raja lebih mewah lagi. Layaknya kediaman Raja, terdapat tempat tidur di dalamnya. Konon Raja China di masa lalu memiliki 40 ribu selir. Jika ada keperluan, maka Raja akan memanggil permaisurinya ke tempat tinggalnya.
Saking banyaknya selir, Raja sampai memiliki istana dalam. Bangunan ini khusus untuk mengatur rumah tangga kerajaan. Setiap tahun ada perayaan di istana dalam. Selain untuk perayaan besar, istana dalam merupakan tempat dibuatnya stempel raja yang terbuat dari giok. Forbidden City dikelilingi oleh sungai nan bersih dan lebar. Di bagian belakang istana ditanami berbagai pohon besar. Ada beberapa patung anak naga yang konon dipercaya menjaga agar pohon tidak mudah terbakar.
Di hadapan Forbiden City |
Di dalam Forbiden City yang sangat2 luas |
kawasan yang sangat2 luas |
Di belakang saya itulah terletaknya istana raja |
Saya x ke sana... suami dan anak2 bujang je ke istana sebab kami dah x larat nak berjalan dah |
Mereka dah balik... tu belakang tu istana |
ok... kita balik dah... ngala pintu keluar dah ni... |
menuju pintu exit dah |
Ok... dah sampai ke pintu keluar.... kita bergambar dulu... |
kalau nak tengok video2 area tiananmen square dan forbiden city.. meh klik video bawah2 ni..
Beijing Day 1
Beijing Day 2 part A here
Beijing Day 2 part B next
No comments:
Post a Comment